PROFIL DESA WUKIRHARJO
TAHUN 2021
Setiap desa pasti memiliki sejarahnya masing-masing demikian halnya dengan Desa Wukirharjo Sejarah asal muasal desa seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-temurun dan disampaikan dari mulut kemulut. Sehingga sulit dibuktitkan kebenarannya secara fakta.
Dongeng tentang asal muasal Desa Wukirharjo diantaranya yang paling populer adalah Pada pertengahan abad ke 18 paska Perang Pajang yaitu perang besar di tanah Jawa antara bangsawan kesultanan Pajang, banyak bangsawan dan tentara yang melarikan diri dari kerajaan akibat perang saudara. Salah satu daerah pelarian adalah Tuban. Dalam perjalanan ke Tuban para bangsawan dan prajurit Pajang berhenti dan beristirahat untuk mencari tempat yang aman. Salah satu tempat peristirahatan bangsawan tentara Pajang adalah petilasan yang ada di daerah Wukirharjo (sekarang). Di petilasan tersebut tempat bersinggah para Wali perjalanan dari Desa Manjung ke Wukirharjo di Manjung Wali tersebut minta minum warga tidak dikasih lalu melanjutkan perjalanan ke Wukirharjo diberi minum oleh warga lalu ditanamkannya Tongkat dan keluarlah sumber air dan timbul juga Air yang panas sampai sekarang terkenal adanya Air panas Prataan dan membuat sumur untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Untuk mengenang peristiwa tersebut dan menandai daerah tersebut akhirnya para bangsawan tersebut menamai daerah tersebut karena dikelilingi gunung gunung, dengan nama Wukirharjo Wukir = Gunung, Harjo = rame.
Sejarah Pemerintahan Desa:
Pada zaman penjajahan Belanda Desa Wukirharjo terbagi dalam 2 Petinggi yang terdiri dari Petinggi Gebalan, Petinggi Prataan. Tiap Petinggen dipimpin oleh seorang Petinggi yang dibantu oleh Bayan, Petengan, Kamituwo dan Jogoboyo.
Seiring dengan perkembangan zaman Kedua Petinggen tersebut berubah menjadi satu desa yaitu desa Wukirharjo yang terdiri dari tiga dusun antar lain Dusun Prataan, Dusun Sambungrejo dan dusun Gebalan.
Sejak terbentuk Desa Wukirharjo telah mengalami pergantian kepemimpinan (Kepala Desa) sebagai berikut :
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2021 jumlah penduduk Desa Wukirharjo adalah terdiri dari 933 KK, dengan jumlah total 2925 jiwa, dengan rincian 1442 laki-laki dan 1483 perempuan sebagaimana tertera dalam Tabel 1.
Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No |
Usia |
Laki-laki |
Perempuan |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
0 – 5 |
139 |
78 |
217 |
7,42% |
2 |
6 – 10 |
123 |
115 |
238 |
8,14% |
3 |
11 – 15 |
135 |
149 |
284 |
9,71% |
4 |
16 – 20 |
128 |
113 |
241 |
8,24% |
5 |
21 – 25 |
113 |
110 |
223 |
7,62% |
6 |
26 -30 |
118 |
101 |
219 |
7,49% |
7 |
31 – 35 |
91 |
88 |
179 |
6,12% |
8 |
36 – 40 |
85 |
84 |
169 |
5,78% |
9 |
41 – 45 |
66 |
64 |
130 |
4,44% |
10 |
46 – 50 |
76 |
79 |
155 |
5,30% |
11 |
51 – 55 |
74 |
48 |
122 |
4,17% |
12 |
56 – 60 |
42 |
26 |
68 |
2,32% |
13 |
>60 |
252 |
428 |
680 |
23,25% |
Jumlah Total |
1442 |
1483 |
2925 orang |
456445645555555555555555 |
Dari data diatas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Wukirharjo sekitar 1075 atau hampir 37%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Dari jumlah 933 KK diatas, sejumlah 204 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 132 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 96 KK tercatat Keluarga Sejahtera II; 258 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 243 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka 36% KK Desa Wukirharjo adalah keluarga miskin.
Secara Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran sedang yaitu sekitar 56 m di atas permukaan air laut, terletak di Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban memiliki luas administrasi ….. Ha.
Secara administratif, Desa Wukirharjo terletak di wilayah Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga, yakni:
Jarak tempuh Desa Wukirharjo. ke ibu kota kecamatan adalah 6 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 50 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam. Selain itu juga didukung fasilitas pendidikan serta fasilitas Kesehatan berupa PUSKESMAS yang sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Wukirharjo dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Tamatan Sekolah Masyarakat
No |
Keterangan |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas |
189 |
6,46% |
2 |
Pra-Sekolah |
214 |
7,32% |
3 |
Tidak Tamat SD |
366 |
12,51% |
4 |
Tamat Sekolah SD |
1216 |
41,57% |
5 |
Tamat Sekolah SMP |
516 |
17,64% |
6 |
Tamat Sekolah SMA |
338 |
11,56% |
7 |
Tamat Sekolah PT/ Akademi |
86 |
2,94% |
Jumlah Total |
2925 |
100% |
Dari tabel diatas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Wukirharjo hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan tingkat SMA. Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Wukirharjo, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Wukirharjo baru tersedia di tingkat pendidikan dasar 6 tahun (SD), sementara untuk pendidikan tingkat menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Wukirharjo yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Wukirharjo. Bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa berkembang.
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa Wukirharjo secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 0 orang, tuna wicara 0 orang, tuna rungu 0 orang, tuna netra 0 orang, dan lumpuh 2 orang. Data ini menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Wukirharjo.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2021 di Desa Wukirharjo berjumlah 24 pasangan usia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 164 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Puskesmas, dan Polindes di Desa Wukirharjo. Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang relatif langka ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi lahir. Dari ….. kasus bayi lahir pada tahun 2021, hanya ….. bayi yang tidak tertolong.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah ….. balita di tahun 2021, masih terdapat ….. balita bergizi buruk, ….. balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Wukirharjo ke depan lebih baik.
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Wukirharjo, tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan pimilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap. Setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Pada bulan Juni 2019 masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Eksekutif dan Legistalif Republik Indonesia secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan Kepala Desa, namun hampir 90% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Wukirharjo.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Wukirharjo mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta diatas, dapat dipahami bahwa Desa Wukirharjo mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Wukirharjo kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Dalam hal kegiatan keagamaan, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Wukirharjo. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Wukirharjo. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Wukirharjo. Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan social
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Wukirharjo Rp. 100.000,- Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Wukirharjo dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Tabel 6
Mata Pencaharian dan Jumlahnya
No |
Mata Pencaharian |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Pertanian |
1454 |
49,71% |
2 |
1. Jasa Pemerintahan |
92 |
3,15% |
2. Jasa Perdagangan |
261 |
8,92% |
|
3. Jasa Angkutan |
12 |
0,41% |
|
4. Jasa Ketrampilan |
107 |
3,66% |
|
5. Jasa lainnya |
302 |
10,32% |
|
3 |
Sektor Industri |
121 |
4,14% |
4 |
Sektor lain |
576 |
19,69% |
Jumlah |
2925 |
100% |
Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Wukirharjo masih cukup rendah. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 20-55 yang belum bekerja berjumlah ….. orang dari jumlah angkatan kerja sekitar ….. orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Wukirharjo.
Wilayah Desa Wukirharjo terdiri dari 3 Dusun yaitu : Dusun Prataan, Dusun Sambungrejo, dan Dusun Gebalan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kepala Dusun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di desa Wukirharjo dari ketiga dusun tersebut terbagi menjadi 3 Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT).
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Wukirharjo memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Wukirharjo tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Bagan 6.1
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
Desa Wukirharjo
Tabel 1
NAMA PEJABAT PEMERINTAH DESA WUKIRHARJO
NO |
NAMA |
JABATAN |
1 |
KARSONO |
KEPALA DESA |
2 |
SYAIFUDIN UMAM,S.ST |
SEKRETARIS DESA |
3 |
SITI NUR AENI |
KAUR TATA USAHA DAN UMUM |
4 |
MOH. HUSNUDDIN |
KAUR PERENCANAAN |
5 |
SUMIRAN |
KAUR KEUANGAN |
6 |
IMAM NUR SUGIANTO |
KASI PEMERINTAHAN |
7 |
TIO ARIS SETIAWAN |
KASI PELAYANAN |
8 |
YISWANTO |
KASI KESRA |
9 |
MASTON YUTIKO |
KEPALA DUSUN GEBALAN |
10 |
SUNADI |
KEPALA DUSUN SAMBUNGREJO |
11 |
WILARTO |
KEPALA DUSUN PRATAAN |
Tabel 2
NAMA PENGURUS
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA WUKIRHARJO
NO |
NAMA |
JABATAN |
1 |
KUSNADI |
KETUA |
2 |
GOVIAN DWI CAHYONO |
WAKIL KEUTA |
3 |
SARTINI |
SEKRETARIS |
4 |
DIMYATI |
ANGGOTA |
5 |
MOCH MAHFUD |
ANGGOTA |
6 |
DONY MARTANTO |
ANGGOTA |
7 |
|
|
Tabel 3
NAMA PENGURUS LPMD DESA WUKIRHARJO
NO |
NAMA |
JABATAN |
1 |
SAKIM |
KETUA |
2 |
SUDIRO |
SEKRETARIS |
3 |
JOKO PURNOMO |
BENDAHARA |
4 |
WARSIT |
ANGGOTA |
5 |
SUWETIK |
ANGGOTA |
6 |
WATIAH |
ANGGOTA |
7 |
SUMINTO |
ANGGOTA |
Tabel 4
Pengurus Karang Taruna Desa Wukirharjo
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
RIZAL FADLI |
Ketua |
2 |
AGUS MARIYONO |
Sekretaris |
3 |
ABDUL AZIZ |
Bendahara |
4 |
PUJI PRASETYO |
Anggota |
5 |
ADIDIN NUDHA Y. |
Anggota |
6 |
KHOLILUROHMAN |
Anggota |
7 |
SULISWANTO |
Anggota |
8 |
JANI |
Anggota |
9 |
FEBRI FAISAL |
Anggota |
10 |
MIFTAHUL UMAM |
Anggota |
11 |
MAHMUDI ARIYANTO |
Anggota |
Tabel 5
Tim Penggerak PKK Desa Wukirharjo
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
MARFU’AH |
Ketua |
2 |
SITI HANI’ATUL U. |
Sekretaris |
3 |
SUMARSIH |
Bendahara |
4 |
TASIH MUNINGSRI |
Anggota |
5 |
SITI NURROHMAH |
Anggota |
6 |
WINARSIH |
Anggota |
7 |
TUMI |
Anggota |
8 |
SUMIATI |
Anggota |
9 |
SUPARMI |
Anggota |
10 |
PARTI |
Anggota |
Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Wukirharjo kepada masyarakat cukup dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.